BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu
tahapan penting menuju kehamilan yang sehat. Boleh dikatakan pemeriksaan kehamilan merupakan hal
yang wajib dilakukan oleh para ibu hamil. Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan
melalui dokter kandungan atau bidan dengan minimal pemeriksaan 3 kali selama kehamilan yaitu pada
usia kehamilan trimester pertama, trimester kedua dan pada kehamilan trimester
ke tiga, itupun jika kehamilan normal. Namun ada baiknya pemeriksaan kehamilan
dilakukan sebulan sekali hingga usia 6 bulan, sebulan dua kali pada usia 7 - 8
bulan dan seminggu sekali ketika usia kandungan menginjak 9 bulan.
Pemeriksaan kehamilan adalah untuk memfasilitasi hasil yang
sehat dan fositif bagi ibu dan bayinya dengan cara membina hubungan saling
percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa,
mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan. Asuhan antenatal penting
untuk menjamin proses alamiah tetap berjalan normal selama kehamilan. Kehamilan
dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Sekarang ini
secara umum sudah diterima bahwa setiap kehamilan membawa resiko bagi ibu.
Menurut World health organizations (WHO)
tahun 2008, menyatakan bahwa masih tingginya mortalitas dan morbilitas pada ibu
hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. di Negara miskin
berkisar 25 – 30% kematian usia subur
disebabkan oleh hal yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan.
Kehamilan adalah rangkaian peristiwa
yang baru terjadi bila ovum dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang
sampai menjadi fetus yang aterm (Guyton, 1997). Sementara menurut manuaba
(2005), kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine mulai
sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. menurut Federasi
Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan
dengan nidasi atau implantasi (sarwono, 2008).
Kematian ibu atau kematian maternal adalah kematian seorang ibu
sewaktu hamil atau dalam waktu 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan, tidak
bergantung pada tempat atau usia kehamilan (sarwono, 2008).
Menurut data umum IBI (Ikatan Bidan Indonesia) Harni Kusmo
berdasarkan hasil survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001, penyebab
kematian ibu secara langsung diantaranya perdarahan 30%, Eklampsia 25%, infeksi
12%, abortus 5%, Partus lama 5%, Emboli obstetric 3%, komplikasi masa nifas
16%, penyebab lain 12% sedangkan penyebab tidak langsungnya seperti terlambat
mengenali tanda bahaya karena tidak mengeteahui tanda kehamilannya dalam resiko
tinggi, terlambat untuk mencapai fasilitas untuk persalinan dan terlambat untuk
mendapatkan pelayanan.
Karena latar belakang tersebutlah
maka penulis tertarik untuk membahas kasus Ny.”N” yang dalam makalah ini berjudul
“asuhan Kebidanan pada Ny.”N” hamil 37 minggu 6 hari di Poliklinik KIA
RSK.Dr.RIVAI ABDULLAH Palembang tahun
2011 dengan menggunakan metode SOAP.
1.2 Tujuan
1.2.1
Tujuan
Umum
Agar
mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan standar pelayanan
kebidanan di ruang Poliklinik KIA RSK.Dr.RIVAI ABDULLAH Palembang.
1.2.2
Tujuan
Khusus
1.
Dapat melakukan pengkajian data dalam
memberikan Asuhan pada Ny. “N” di Poloklinik KIA RSK.Dr.RIVAI ABDULLAH
Palembang.
2.
Dapat mengidentifikasi diagnose pada ibu
hamil Ny.“N” di Poloklinik KIA RSK.Dr.RIVAI ABDULLAH Palembang.
3.
Dapat merencanakan Asuhan yang
dibutuhkan dan yang akan dilakukan secara menyeluruh pada ibu hamil Ny.”N” di
Poloklinik KIA RSK.Dr.RIVAI ABDULLAH Palembang.
4.
Dapat menilai keefektifan dalam
perencanaan yang telah dibuat pada ibu hamil Ny.”N” di Poloklinik KIA
RSK.Dr.RIVAI ABDULLAH Palembang.
1.3
Waktu
dan tempat Pelaksanaan
Pengambilan data dan pengkajian Asuhan pada
ibu hamil Ny.”N” dilakukan pada tanggal 17 -11- 2011 pada pukul 10.000 WIB di
Poloklinik KIA RSK.Dr.RIVAI ABDULLAH Palembang.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Kehamilan
2.1.1 Konsep dasar Kehamilan
Kehamilan
adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine mulai sejak konsepsi dan
berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 2005).
Kehamilan adalah peristiwa dimulainya dari ovulasi sampai
terjadinya persalinan adalah kira – kira 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih
dari 300 hari (43 minggu). (Mochtar, 2002)
Lamanya
kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus adalah kira – kira 280 hari (40
minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu ini disebut
kehamilan postmatur. Kehamilan 28 dan 36 minggu disebut kehamilan prematur.
Kehamilan yang terakhir ini akan mempengaruhi viabilitas (kelangsungan hidup)
bayi yang dilahirkan, karena bayi yang terlalu muda mempunyai prognosis buruk
(sarwono, 2007).
Menurut
sarwono (2007), ditinjau dari tuanya kehamilan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
ü Kehamilan
triwulan pertama (0-12 minggu)
ü Kehamilan
triwulan kedua (12-18 minggu)
ü Kehamilan
triwulan ketiga (28- 40 minggu)
Dalam triwulan pertama
alat – alat mulai dibentuk, dalam triwulan kedua alat – alat telah dibentuk,
tetapi belum sempurna dan viabilitas janin masih disangsikan. Bila hasil
konsepsi dikeluarkan dari kavum uteri pada kehamilan dibawah 20 minggu disebut
abortus (keguguran), bila hal ini terjadi dibawah 36 minggu disebut partus
prematurus (persalnan prematur). Kelahiran dari 38 minggu sampai 40 minggu
disebut partus aterm (sarwono, 2007).
2.1.2 Jenis-jenis kehamilan
Jenis-jenis Kehamilan menurut prawihardjo
adalah :
a. Kehamilan matur ,
yaitu kehamilan 37-40 minggu
b.
Kehamilan Postmatur, yaitu kehamilan lebih dari 43 minggu
c. Kehamilan
Prematur, yaitu kehamilan antara 28 minggu-36 minggu
(PUSDIKNAKES,
2003)
2.1.3.
Perubahan-Perubahan Maternal
Suatu
kehamilan normal biasanya berlangsung 280 hari. Selama itu terjadi perubahan
yang menakjubkan baik pada ibu maupun perkembangan janin. Janin berkembang dari
2 sel kesuatu bentuk yang mampu hidup diluar uterus. Badan ibu yang berubah
untuk mendukung perkembangan dari kehidupan baru dan untuk menyiapkan masuknya
janin kedunia luar.( Diluar rahim ibunya.).(PUSDIKNAKES, 2003).
1. Trimester pertama
Tanda fisik pertama yang dapat dilihat pada beberapa ibu
adalah perdarahan sedikit/ spotting
sekitar 11 hari setelah konsepsi pada saat embrio melekat pada lapisan
uterus. Jika seseorang ibu mempunyai siklus menstruasi 28 hari, perdarahan ini
terjadi beberapa hari sebelum ia akan mendapat menstruasi. Perdarahan
implantasi ini biasanya kurang dari lamanya menstruasi, perubahan fisik
berikutnya biasanya adalah nyeri dan pembesaran payudara diikuti oleh rasa
kelelahan yang kronis atau menetap dan sering kencing. Ibu akan mengalami dua
gejala yang terakhir selama tiga bulan berikutnya. “ morning sickness” atau
mual dan muntah biasanya dimulai sekitar 8 minggu dan mungkin terakhir sampai
12 minggu. Pada usia kehamilan 12 minggu pertumbuhan uterus diatas simpisis
pubis bila dirasakan. Ibu biasanya mengalami kanaikan berat badan sekitar 1-2
kg selama trimester pertama. (PUSDIKNAKES,
2003).
2. Trimester
Kedua
Uterus akan terus tumbuh. Pada usia kehamilan 16 minggu uterus biasanya
berada pada pertengahan antara simpisis pubis dan pusat. Penambahan berat bada
sekitar 0,4-0,5 kg/minggu. Ibu mungkin akan mulai merasa mempunyai banyak
anergi. Pada usia kehamilan 20 minggu fundus berada dekat dengan pusat.
Payudara mulai mengeluarkan kolostrum. Ibu merasakan gerakan bayinya, dan juga
mengalami perubahan yang normal pada kulinya meliputi adanya cloasma, linea
nigra, dan strie gravidarum. (PUSDIKNAKES,
2003)
3. Trimester
ketiga
Pada usia kehamilan
28 minggu fundus berada pada pertengahan antara pusat dan xipoid. Pada usia
kehamilan 32-36 minggu fundus mencapai prosesus xipoid. Payudara penuh dan
nyeri tekan. Sering kencing kembali terjadi. Sekitar usia kehamilan 38 minggu
bayi masuk / turun kedalam panggul. Sakit punggungSv dan sering kencing
meningkat. ibu mungkin menjadi sulit tidur. Kontraksi braxton hicks meningkat.
(PUSDIKNAKES, 2003).
2.1.4
Tanda – tanda dan Gejala saat hamil
Tanda-tanda
kehamilan adalah sekumoulan tanda dan gejala yang timbul pada wanita hamil,
baik fisiologis dan psikologi pada masa kehamilan
a. Tanda Tidak Pasti
Perubahan-perubahan
yang dirasakan oleh ibu (subyektif) yang timbul selama kehamilan.
1. Amenorhoe
(tidak dapat haid)
Gejala
ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid
lagi. Penting diketahui dengan tanggal hari pertama haid
terkahir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan bila persalianan akan
terjadi.
2. Nausea
dan Emesis (Mual dan Muntah)
Nausea
dan Emesis (Mual dan Muntah) sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak
selalu, keadaan ini disebut Morning Sickness.
3.
Ngidam
Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan
tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
4. Pingsan
Sering dijumpai bila berada di tempat-tempat ramai.
Dianjurkan untuk tidak pergi ketempat ramai pada bulan pertama, akan hilang sesudah
kehamilan 16 minggu.
5. Mammae
menjadi tegang dan Membesar
Keadaan ini dipengaruhi oleh hormon estrogen dan
progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli di mammae.
6. Anoreksia
(Tidak Nafsu Makan)
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia, tetapi
setelah itu nafsu makan akan timbul lagi.
7. Sering
BAK
Terjadi
karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus
yang membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena
uterus yang membesar keluar dari rongga panggul, pada akhir triwulan gejala
bisa tinbul karena janin mulai keruang panggul dan menekan kembali rongga
panggul.
8. Obstipasi
Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oelh pengaruh hormon
steroid.
9. Pigmentasi Kulit
Terjadi pada
kehamilan 12 minggu ke atas
10. Epulis
Apulis
adalah suatu hipertrofi ginggivea, sering terjadi pada triwulan pertama.
11. Varises
Sering terjadi atau dijumpai padatriwulan
terakhir.
b. Tanda Mungkin Hamil
Perubahan-perubahan
yang di observasi oleh pemeriksa (bersifat obyektif) namun bebrapa dugaan
kehamil saja.
1.
Uterus
membesar
2.
Tanda
hegar 3
3.
Tanda
chadwick
4.
Tanda
Piscaseck
Uterus
membesar kesalah satu jurusan sehingga menonjol jelas kejurusan pembesaran
tersebut.
5.
Tanda
braxton hicks
Bila
uterus dirangsang mudah berkontraksi
6.
Goodelln
sign
7.
Reaksi
kehamilan positif
c. Tanda Pasti Hamil
Tanda-tanda
obyektif yang didapatkan dari pemeriksan yang dapat digunkan unytuk menegakkan diagnosa pada ibu hamil
1.
Terasa
gerakan janin
2.
Teraba
bagian-bagian janin
3.
Denyut
jantung janin
4.
Terlihat
kerangka janin pada pemeriksaan sinar rontgen.
2.2
Asuhan Antenatal (Antenatal care)
2.2.1 Definisi
adalah
kunjungan ibu hamil ke bidan tahu dokter sedini mungkin semenjak ia merasa
dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. Pada stiap
kunjungan antenatal (ANC), petugas mengumpulkan dan menganalisis data mengenai
kondisi ibu melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosis
kehamilan intrauterine, serta ada tidaknya masalah atau komplikasi (Saifudin,
2002).
Kunjungan ibu hamil atau ANC
adalah pertemuan antara bidan dengan ibu hamil dangan kegiatan mempertukarkan
informasi ibu dan bidan. Serta observasi selain pemeriksaan fisik, pemeriksaan
umum dan kontak sosial untuk mengkaji kesehatan dan kesejahteraan umumnya
(Salmah, 2006).
2.2.2 Tujuan
1.
Memantau kemajuan kehamilan untuk
memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang janin.
2.
Meningkatkan dan mempertahankan
kesehatan fisik, maternal dan sosial ibu dan bayi.
3.
Mengenal secara dini adanya komplikasi
yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakti secara umum,
kebidanan dan pembedahan.
4.
Mempersiapkan persalinan cukup bulan,
melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5.
Mempesiapkan ibu agar masa nifas
berjalan normal dan pemberian ASI Eksklusif.
6.
Mempersiapkan peran ibu dan keluarga
dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
7.
Menurunkan angka kesakitan dan kematian
ibu dan perinatal.
8.
Menurut Depkes RI(1994) tujuan ANC
adalah untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilannya, persalinan
dan nifas dengan baik dan selamat, serta menghasilkan bayi yang sehat
Menurut Hanifa Wiknjosastro (1999) tujuan ANC adalah
menyiapkan wanita hamil sebaik-baiknya fisik dan mental serta menyelamatkan ibu
dan anak dalam kehamilan, persalinan, dan masa nifas, sehingga keadaan mereka
pada post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental.
Sedangkan menurut Manuaba (1998) secara khusus pengawasan antenatal bertujuan untuk:
Sedangkan menurut Manuaba (1998) secara khusus pengawasan antenatal bertujuan untuk:
1.
Mengenal dan menangani sedini mungkin
penyulit yang terdapat saat kehamilan, persalinan, dan nifas.
2.
Mengenal dan menangani penyakit yang
menyertai hamil, persalinan, kala nifas.
3.
Memberikan nasehat dan petunjuk yang
berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga
berencana.
4.
Menurunkan angka kesakitan dan kematian
ibu dan perinatal
2.2.3 Perencanaan
Menurut saifudin (2002) seorang wanita hamil dianjurkan melakukan
pemeriksaan kehamilan paling sedikit 4 × kunjungan selam periode antenatal:
a.
Satu kali kunjungan selam trimester I
(sebelum usia kehamilan 14 minggu).
b.
Satu kali kunjungan selam trimester II
(usia kehamilan 14 – 28 minggu).
c.
Dua kali selama trimester III (satu kali
pada usia kehamilan ke 36 ). Kecuali jika ditemukan faktor resiko yang
memerlukan penatalaksanaan medik lain, pemeriksaan harus lebih sering.
Walaupun demikian, disarankan kepada ibu
hamil untuk memeriksakan kehamilannya dengan jadwal sebagai berikut : sampai
dengan kehamilan 28 minggu periksa empat minggu sekali, kehamilan 28-36 minggu
perlu pemeriksaan dua minggu sekali, kehamilan 36-40 minggu satu minggu sekali
(Salmah, 2006).
Sebaiknya tiap wanita hamil segera memeriksakan diri ketika haidnya terlambat sekurang-kurangnya satu bulan. Pemeriksaan dilakukan tiap 4 minggu sampai kehamilan. sesudah itu, pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu, dan sesudah 36 minggu (Sarwono, 1999).
Sebaiknya tiap wanita hamil segera memeriksakan diri ketika haidnya terlambat sekurang-kurangnya satu bulan. Pemeriksaan dilakukan tiap 4 minggu sampai kehamilan. sesudah itu, pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu, dan sesudah 36 minggu (Sarwono, 1999).
2.2.4
Pemeriksaan
pada ibu hamil
Pemeriksaan fisik pada ibu hamil dapat dilakukan dengan
beberapa pemeriksaan. Secara umum meliputi pemeriksaan umum dan pemeriksaan
kebidanan. (Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008).
Pemeriksaan umum
Pemeriksaan
umum meliputi pemeriksaan jantung dan paru-paru, refleks serta tanda-tanda
vital seperti tekanan darah, denyut nadi, suhu dan pernafasan. Pemeriksaan umum
pada ibu hamil bertujuan untuk menilai keadaan umum ibu, status gizi, tingkat
kesadaran, serta ada tidaknya kelainan bentuk badan. (Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008).
Pemeriksaan
Kebidanan
1. Inspeksi
Dilakukan
untuk menilai keadaan ada tidaknya Cloasma gravidarum pada muka / wajah, pucat
atau tidak pada selaput mata, dan tidaknya edema. Pemeriksaan selanjutnya
adalah pemeriksaan pada leher untuk menilai ada tidaknya pembesaran kelenjar
gondok atau kelenjar limfe. Pemeriksaan dada untuk menilai bentuk buah dada dan
dan pigmentasi puting susu. Pemeriksaan perut untuk menilai apakah perut
membesar ke depan atau kesamping, keadaan pusat, pigmentasi linea alba, serta
ada tidaknya strie gravidarum. Pemeriksaan vulva untuk menilai keadaan
perineum, ada tidaknya tanda chadwick dan adanya flour. Kemudian pemeriksaan
ekstremitas untuk menilai ada tidaknya varises. (Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008).
2. Palpasi
Dilakukan untuk menentukan besarnya rahim dengan menentukan
usia kehamilan serta menentukan letak anak dalam rahim. Pemeriksaan secara
palpasi dilakukan dengan menggunakan metode leopold, yakni :
(Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008).
a. Leopold I
Leopold I digunakan untuk menentukan
usia kehamilan dan bagian apa yang ada di fundus, dengan cara pemeriksa berdiri
sebelah kanan dan ,menghadap kemuka ibu, kemudian kaki ibu dibengkokkan pada
lutut dan lipat paha, lengkukan jari-jari kedua
tangan
untuk mengelilingi bagian atas fundus, lalu tentukan apa yang ada didalam
fundus/ bila kepala sifatnya keras, bundar dan melenting.
Gambar : Cara Leopold I
b. Leopold
II
Leopold
II digunakan untuk menentukan letak punggung anak dan letak bagian kecil pada
anak.
Caranya :Letakkan kedua tangan pada sisi uterus, dan tentukan
dimanakan bagian terkecil bayi .(Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008).
Gambar : Cara Leopold II
c. Leopold
III
Leopold III digunakan untuk menentukan
bagian apa yang terdapat dibagian bawah dan apakah bagian bawah anak sudah atau
belum terpegang oleh pintu atas panggul.
Caranya
:
a.
Tekan dengan ibu jari dan jari tengah pada
salah satu tangan secara lembut dan masuk kedalam abdomen pasien diatas
simpisis pubis.
b.
Kemudian peganglah begian presentasi bayi,
lalu bagian apakah yang menjadi presentasi tersebut. (Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008).
Gambar : Cara Leopold
III
d. Leopold
IV
Leopold
IV digunakan untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan seberapa
masuknya bagian bawah tersebut kedalam rongga panggul.
Caranya
:
a.
Letakkan
kedua tangan disis bawah uterus lalu
b.
Tekan
kedalam dan gerakkan jari-jari kearah romgga panggul, dimanakah tonjolan
sefalik dan apakah bagian presentasi telah masuk .
Gambar
: Cara Leopold IV
Pemeriksaan ini dilakukan bila kepala
masih tinggi, pemeriksaan leopold lengkap dapat dilakukan bila janin cukup
besar, kira-kira bulan ke VI le atas. (Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008)
3. Auskultasi
Dilakukan umumnya dengan stetoskop manoaural untuk mendengarkan bunyi
jantung anak, bising tali pusat, gerakan anak, bisisng rahim, bunyi aorta,
serta bising usus. Bunyi jantung anak dapat didengar pada akhir bulan ke -5,
walaupun dengan ultrasonografi dapat diketahui pada akhir bulan ke – 3. bunyi
jantung anak dapat terdengar dikiri dan kanan dibawah tali pusat bila
presentasi kepala. Bila terdengar pada pihak berlawanan dengan bagian kecil,
maka anak fleksi dan bila sepihak maka defleksi.
Dalam keadaan sehat, bunyi jantung antara
120-160 kali permenit. Bunyi jantung dihitung dengan mendengarkannya selama 1
menit penuh. Bila kurang dari 120 kali per menit atau lebih dari 160 kali per
menit. Kemungkinan janin dalam keadaan gawat janin . selain bunyi jantung anak,
dapat didengarkan bising tali pusat seperti meniup. Kemudian bising rahim
seperti bising yang frekuensinya sama seperti denyut nadi dan bising usus yang
sifatnya tidak teratur. (Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008).
Gambar
:Cara Auskultasi
1.
Kunjungan Ante Natal Care (ANC)
Kunjungan
ibu hamil adalah kontak ibu hamil dengan tenaga professional untuk mendapatkan
pelayanan ante natal care (ANC) sesuai standar yang ditetapkan. Istilah
kunjungan disini tidak hanya mengandung arti bahwa ibu hamil yang
berkunjung ke fasilitas pelayanan, tapi
ialah setiap kontaktenaga kesehatan baik di posyandu, pondok bersalin desa,
kunjungan rumah dengan ibu hamil tidak memberikan pelayanan ante natal care
(ANC) sesuai dengan standar dapat dianggap sebagai kunjungn ibu hamil (Depkes
RI, 2001 : 31)
2.
Layanan asuhan Standar Antenatal
Pelayanan
asuhan standar antenatal yang termasuk 10 T (Depkes RI, 2009), terdiri dari :
·
Timbang Berat Badan
Berat
badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 kg sampai 10 kg selama hamil atau
terjadi kenaikan BB antar 0,5 kg / minggu.
·
Ukur Tekanan Darah
Tekanan
darah yang normal adalah 110/80 mmHg sampai 140/90 mmhg, hati – hati adanya
hipertensi / preeclampsia.
·
Nilai Status gizi
·
Ukur Tinggi fundus uteri
·
Tentukan presentasi dan denyut jantung
janin (DJJ)
·
Pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT)
lengkap
·
Pemberian Tablet Fe zat besi
·
Test laboratorium
·
Test terhadap Penyakit Menular Seksual
(PMS)
·
Temu Wicara dalam rangka persiapan
rujukan
3.
Tanda – tanda bahaya selama kehamilan
Tanda
bahaya kehamilan adalah keadaan pada ibu hamil yang mengancam jiwa janin yang
dikandungnya (Saifudin, 2006). Tanda – tanda bahaya kehamilan adalah :
a)
Perdarahan pervaginam
b)
Sakit kepala yang hebat menetap dan
tidak menghilang
c)
Perubahan vital secara tiba – tiba
d) Nyeri
abdomen yang hebat
e)
Bayi kurang bergerak seperti biasa
f)
Pembengkakan wajah dan tangan
BAB
III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY.”N” HAMIL 37 MINGGU 6 HARI
DI POLIKLINIK
KIA RSK.Dr.RIVAI ABDULLAH PALEMBANG
TAHUN 2011
Pengkajian
dilakukan pada tanggal 17 – 11 – 2011 pukul 10.00 WIB di ruangan poliklinik KIA
RSK.Dr.RIVAI ABDULLAH Palembang. oleh mahasiswa Akbid Pondok pesantren
Assanadiyah Palembang tahun 2011.
A. DATA SUBJEKTIF
1.Biodata
Nama Ibu : Ny.”N” Nama
suami :Tn.”M”
Umur : 20 Tahun Umur :
29 Tahun
Kebangsaan : Indonesia Kebangsaan
:Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : MARIANA
2. Alasan datang
Ibu datang ke
poliklinik KIA RSUD Palembang BARI pada tanggal 17–11-2011 pukul 10.00 WIB
ingin memeriksakan kehamilannya. Ibu mengaku hamil 9 bulan anak ke 1, gerakan
janin masih dirasakan.
3.Riwayat
Kebidanan
a)
Haid
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28 Hari
Lamanya : 3 hari
Sifat darah : Cair
Warna :
Merah
Bau : Anyir
Dismenorhoe : Tidak ada
b)
Riwayat Obstetri
Anak
Ke
|
Usia Keha-milan
|
Tahun
Persa-linan
|
Jenis
Persali-nan
|
Ditolong
Oleh
|
Penyu-lit
|
Nifas/
Laktasi
|
Keadaan anak
|
||
JK
|
BB
|
PB
|
|||||||
1
|
INI
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
c) Riwayat kehamilan sekarang
Hari pertama haid terakhir : 25-02-2010
Tafsiran partus : 02-12-2011
ANC : 4 kali
Usia kehamilan :
37 minggu 6 hari
Tablet Fe :
1 × sehari selama 90 hari
Imunisasi
TT-I :
Trimester II
TT-II :
4 minggu setelah TT-I
Keluhan
Trimester I :
Mual dan muntah
Trimester II :
Tidak ada
Trimester III :
Tidak ada
d) Riwayat perkawinankarang
Kawin :
kawin 1x,
Lama :
2 Tahun
Umur waktu kawin : 18 Tahun
e) Riwayat kesehatan
Penyakit yang pernah diderita : Tidak ada
Riwayat operasi : Tidak ada
Penyakit yang pernah diderita keluarga : Tidak ada
f) Riwayat kontrasepsi
Alasan menggunakan kontrasepsi : -
Jenis kontrasepsi yang digunakan : -
Lamanya menjadi akseptor : -
Alasan berhenti : -
g) Riwayat psikososial
Respon ibu terhadap kehamilan : Sangat diharapkan
Hubungan ibu dengan suami : Harmonis
Hubungan ibu dengan keluarga : Baik
Kebiasaan merokok : Tidak
ada
Kebiasaan
berobat :
Tidak ada
Kepercayaan
terhadap kehamilan : Tujuh
bulanan
h) Pola kebiasaan sehari-hari
Nutrisi
Pola makan :
3 kali / hari
Menu : Nasi, sayur, lauk
pauk
Banyaknya :
Setengah piring lebih
Alergi makanan : Tidak ada
Pola minum :
10 gelas / hari
Jenis : Air putih
Eliminasi
BAK
Frekuensi : 4
kali/hari
Penyulit :
Tidak ada
BAB
Frekuensi : 1
kali/hari
Konsistensi : Lunak
Penyulit :
Tidak ada
Istirahat
Tidur siang : 2 jam
Tidur malam : 8 jam
Aktifitas
Kegiatan
sehari-hari :Mengerjakan
kegiatan
kehamilan
Olah raga :
Jalan pagi
Personal
hygiene
Mandi : 3 kali/hari
Gosok gigi : 3
kali/hari, sesudah mandi
Ganti pakaian dalam : 3 kali/hari, bila
terasa lembab
atau basah
B. DATA OBJEKTIF
1.
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum :
Baik
Kesadaran :
Compos metis
Tinggi badan :
157 cm
Berat badan sebelum hamil :
49 kg
Berat badan sekarang :
58 kg
Tanda – tanda vital
Tekanan darah : 120/80
mmHg
Denyut nadi :
78 kali/menit
Pernafasan :
20 kali/menit
Suhu tubuh : 36,0 0C
LILA
: 25 cm
2.
Pemeriksaan
kebidanan
1. Inspeksi
Kepala
Rambut
:Bersih,
tidak ada ketombe, tidak ada rontok dan tidak ada
benjolan
Muka
Oedema :
Tidak ada
Closma gravidarum :
Tidak ada
Konjungticva : Tidak pucat
Sklera :
Tidak ikterus
Hidung :
Tidak ada polip
Telinga :
Tidak ada sekret
Mulut :
Bersih, lidah tidak ada sariawan
Gigi :
Tidak ada caries
Leher
Thorax : Simetris
Kelenjar
thyroid : Tidak ada
pembengkaan
Vena
jugularis : Tidak ada
pelebaran
Kelenjar
limfe : Tidak ada
pembengkaan
Dada
Payudara : Simetris
Areola
mamae : Hyperpigmentasi
Puting
susu : Menonjol
Colostrum : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
Abdomen
Bekas
luka operasi : Tidak ada
Pembesaran
: Sesuai dengan usia
kehamilan
Strie : Ada, strie livid
inia
: Ada,
linia nigra
Ano-genital
Varises vagina : Tidak ada
Pengeluaran ciran vagina : Tidak ada
Kelenjar batholin : Tidak ada pembengkakan
Haemoroid : Tidak ada
Ektremitas atas dan bawah
Kebersihan : Bersih
Oedema :
Tidak ada
Varises :Terdapat
varises di kaki kanan dan kaki kiri ibu
2.
Palpasi
Leopold
I : Tinggi Fundus Uteri 3 jari diatas pusat
(MC.Donald
29 cm), Teraba bokong difundus
Leopold
II : Sebelah kanan teraba punggung janin dan
sebelah kiri teraba bagian – bagian kecil
janin
Leopold III : Teraba kepala, belum masuk PAP
Leopold IV : Tidak dilakukan
3.
Auskultasi
DJJ : +
Frekuensi : 139 kali/menit
Puntum max :
Terdengar DJJ di bagian sisi kanan perut
ibu : dibawah pusat
4. perkusi
Refek
patella
Kanan dan kiri : +/+ (normal)
3. Pemeriksaan penunjang
laboratorium
1. Darah
HB : 12 gr%
Gol.darah :Tidak dilakukan pemeriksaan
2. Urine
Protein : ( - )
Glukosa : ( - )
3. USG
:Dilakukan
oleh dokter Obstetri Ginekologi
C. ANALISA DATA
Diagnosa : G1 P0 A0,
Hamil 37 minggu 6 hari, punggung kanan, Janin Tunggal Hidup,
Presentasi kepala
Masalah : -
Kebutuhan :
ü
Observasi tanda-tanda vital ibu
ü
KIE tentang tanda bahaya kehamilan
trimester III
ü
KIE tentang nutrisi yang baik
ü
KIE tentang personal hygiene
ü
KIE tentang tablet Fe
ü
KIE tentang kunjungan ulang
D. PLANNING
1. Mengobservasi tanda- tanda vital Ibu
Memberitahu ibu tentang
hasil pemeriksaan fisik yang telah dilakukan, didapatkan bahwa keadan ibu baik
dan keadaan janin ibu sehat
Ø Ibu
mengetahui hasil pemeriksaan
2.
Memberitahu ibu tentang tanda bahaya
kehamilan, seperti :
-
Pendarahan
-
Ketuban pecah
-
Kejang-kejang
-
Nyeri perut bagian bawah
-
Sakit kepala hebat
-
Pengelihatan kabur
Ø Ibu
mengerti dengan penjelasan bidan dan akan segara pergi kebidan apabila terjadi
tanda-tanda tersebut
3.
Menganjurkan ibu mengkonsumsi
makan-makanan yang bergizi dan sehat, seperti
-
Pilih sayur dan buah-buahan yang segar
-
Cuci tangan yang bersih sebelum dan
sesudah mengolah makanan
-
Cucilah bahan makanan yang bersih
-
Konsumsi makanan yang diolah sampai
matang
-
Hindari pemakaian zat pewarna dan
pengawet
Ø Ibu
mengerti dengan apa yang dijelaskan oleh bidan
4. Menganjurkan menjaga kebersihan terutama
daerah kemalauan
Ø Ibu
mengerti dengan penjelasan bidan dan mau melaksanakannya
5.
Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi fe
1× sehari
Ø Ibu
mengerti dan mau melakukannya
6.
Melakukan kunjungan ulang pada tanggal
30 november 2011
Ø Ibu
mengerti dan mau melakukannya
BAB IV
PEMBAHASAN
Pemeriksaan kehamilan atau ante natal care (ANC) sangat disarankan
bagi para ibu hamil untuk memonitor kesehatan ibu dan janin dalam kandungan.
Pemeriksaan kehamilan adalah serangkaian pemeriksaan yang dilakukan secara
berkala dari awal kehamilan hingga proses persalinan untuk memonitor kesehatan
ibu dan janin agar tercapai kehamilan yang optimal.
Asuhan Antenatal Care meliputi pengawasan terhadap
kehamilan untuk mendapatkan informasi kesehatan umum ibu, menegakkan secara
dini penyakit yang menyakit kehamilan, menegakkan secara dini komplikasi
kehamilan dan menetapkan resiko kehamilan
(resiko tinggi, resiko meragukan, resiko rendah). (Manuaba, 2008).
Pemeriksaan Fisik (Pemeriksaan fisik umum terdiri dari :
Keadaan Umum : Compos mentis atau tampak sakit, pemriksaan : Tekanan Darah,
Nadi, Pernafasan, Suhu, dan berat badan serta hal lain yang perlu dipandang,
Pemeriksaan khusus obstetri ( Inspeksi terdiri Tinggi Fundus Uteri, Keadaan
dinding abdomen, Gerak janin yang tampak), palpasi Menurut leopold, auskultasi,
perkusi dan pemeriksaan penunjang.
Dari
pengambilan data subjektif yang dilakukan tanggal 17 november
2011, pukul 10.00 WIB, didapatkan hasil Ny “N” umur 20 tahun. Ibu datang ke RSK.Dr.RIVAI
ABDULLAH Palembang Ruangan
KIA, mengaku hamil 9 bulan anak pertama dan gerakan anak masih dirasakan.
Pengambilan data objektif melalui pemeriksaan umum
didapatkan hasil pada Ny “N” kesadaran : Compos Mentis, TD : 120/80 Mmhg, RR : 20 x/m, nadi : 78 x/m, suhu : 36,0 0C, BB: 58 kg, TB : 157 cm, dan dilakukan pemeriksaan khusus melalui
inspeksi dari kepala sampai ekstremitas bawah, secara kesuluruhan, melalui
palpasi, Pada
Leopold I : TFU 2 jari dibawah PX (34 cm) dibagian fundus ibu
teraba bokong janin,
Leopold II : Teraba
punggung janin di sisi kanan perut ibu dan bagian terkecil janin di sisi kiri
perut ibu, Leopold III : pada bagian bawah teraba
kepala dan belum masuk PAP. Auskultasi : DJJ frekuensi 139 x/m dan teratur. Perkusi reflek patella
kanan (+), kiri (+) normal.
Dari
pengkajian data subjektif dan objektif diatas maka dapat ditegakkan diagnosa G1
P0 A0, Hamil 37 minggu 6 hari, punggung kanan,
Janin Tunggal Hidup, Presentasi kepala.
Di Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai
Abdullah Palembang
di Ruangan KIA diberikan pelayanan berupa timbang Berat Badan, mengukur Tekanan Darah, Tinggi Fundus Uteri dan
pemberian tablet Fe. Temu Wicara Berupa anamnesa dan Test PMS (Penyakit Menular
Seksual) hanya dilakukan bila ada indikasi atau faktor penunjang lainnya.
Penatalaksanaan
yang dilakukan terhadap Ny “N” di RSK.Dr.RIVAI
ABDULLAH
Palembang sudah sesuai dengan teori dan
evaluasi setelah dilakukan penanganan dan asuhan yang tepat, maka ibu merasa
tenang dengan kehamilannya dan akan mengikuti anjuran kesehatan.
BAB V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Kunjungan
Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini
mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan
antenatal. Pada setiap kunjungan antenatal (ANC), petugas mengumpulkan dan
menganalisis data mengenai kondisi ibu melaui anamnesis dan pemeriksaan fisik
untuk mendapatkan diagnosis kehamilan intrauterine, serta ada tidaknya masalah
atau komplikasi. Setelah melaksanakan
asuhan kebidanan pada Ny “N” hamil 37 minggu Normal di RSK.Dr.RIVAI ABDULLAH Palembang Ruangan KIA maka dari hasil
praktik pemeriksaan kehamilan dapat disimpulkan Ny.”N” dalam keadaan baik dan
tidak didapati masalah atau komplikasi yang menyetai kehamilannya
5.2. Saran
1. Bagi pihak RSK.Dr.RIVAI
ABDULLAH Palembang
o
petugas
kesehatan dapat mepertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan asuhan kebidanan
pada ibu hamil dengan menggunakan langkah-langkah yang sesuai dengan teori.
o
Diharapkan
bagi pihak rumah sakit tetap mempertahankan
kelengkapan semua fasilitas sarana agar asuhan yang diberikan pada ibu hamil dapat
tercapai secara menyeluruh.
2.
Bagi Institusi Pendidikan
o
Diharapkan
bagi institusi pendidikan selalu memberikan bimbingan dan arahan kepada
mahasiswi dalam menjalani praktik klinik kebidanan terutama mengenai hal-hal
baru yang ditemui mahasiswa dilahan praktik yang belum didapatkan dipendidikan,
sehingga kualitas pendidikan pun dapat ditingkatkan khususnya program studi
DIII Kebidanan Pondok Pesantren Assanadiyah Palembang.
3.
Bagi Mahasiswa
o
Diharapkan
mahasiswa mampu dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu
yang hamil normal.
DAFTAR PUSTAKA
DepKes RI. 2004. Asuhan
Persalinan Normal . Jakarta :
Departemen Kesehatan.
Hidayat, A.Aziz Alimul. 2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik
untuk Kebidanan.Jakarta : Salemba Medika.
Manuaba, Ida Bagus Gde.2008.Gawat-Darurat Obstetri-Ginekologi dan Obstetri Gine-Kologi Sosial Untuk
Profesi Bidan.Jakarta:EGC.
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri : obstetri
fisiologi, obstetri patologi. Jakarta : EGC
JNPKKR-POGI-JHPIEGO. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Saifuddin, Abdul Bahri. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo
PUSDIKNAKES. 2003.
Konsep Asuhan. Kebidanan. WHO :
JHPIEGO.
Prawirohadjo, Sarwono. 2006. ilmu kebidanan. Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka.