BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan Visi dan Misi Indonesia Sehat 2010 yang telah dicanangkan oleh Pemerintah RI (1999) dan Keluarga Sejahtera 2013 oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), maka bidan yang bergabung dalam Ikatan Bidan Indonesia(IBI) di seluruh Indonesia merasa terpanggil dan prihatin atas kesehatan kondisi ibu dan anak belum baik, yaitu Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 373 per 100.000kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 50 per 100.000 kelahiran hidup. Penurunan yang dirasakan sangat lambat, oleh karena itu AKI dan AKB diIndonesia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat (IBI, 2003). Berdasarkan dataDinkes Sumsel Tahun 2008 AKI di Sumatera Selatan berada pada angka 107/100.000angka kelahiran hidup. Hampir mencapai target sasaran yang akan dicapai Provinsi Sumatera Selatan pada Indonesia Sehat 2010. Menurut Data Dinas Kesehatan KotaPalembang Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2006 sebesar 4 per 1.000 kelahiran hidup dari 100 kematian bayi, sebanyak 35 janin lahir mati penyebab adalah perinatal (42%), BBLR (27%), kelainan kongenital (8%), infeksi (2%), asfiksia(13%) dan lain-lain (8%) (Profil Dinkes, 2006). Data yang kami peroleh dari RSUDPalembang BARI yaitu jumlah kelahiran bayi selama 2008 yaitu 1568 kelahiran,sedangkan jumlah kematian bayi baru lahir selama 2008 yaitu 36 kematian ( 2,29%.)Berdasarkan uraian di atas penyusun tertarik untuk mengambil judul AsuhanKebidanan Bayi Baru Lahir Normal pada Bayi Ny. “D” di ruang Neonatus RSUDPalembang BARI tahun 2009.
1.2 Tujuan
Agar mahasiswa mengetahui pengertian bayi baru lahir normal
Agar mahasiswa mengetahui ciri-ciri bayi baru lahir normal
Agar mahasiswa dapat mengetahui reflek-reflek pada bayi baru lahir
Agar mahasiswa dapat memberikan penanganan segera pada bayi baru lahir
BAB II
TINJAUAN TEORI
2. 1 Pengertian Bayi Baru Lahir
Menurut Saifuddin, (2002) Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam pertama kelahiran.
Menurut Donna L. Wong, (2003) Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu. Lahirrnya biasanya dengan usia gestasi 38 – 42 minggu.
Menurut Dep. Kes. RI, (2005) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram.
Menurut M. Sholeh Kosim, (2007) Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 – 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat.
2. 2 Spesifikasi Bayi Baru Lahir Normal.
• Initial ukuran dan vital sign.
Panjang : Ukuran bokong 31 – 55, kepala sampai tumit 48 – 53 cm.
Berat : 2500 – 4000gram.
Suhu : Ketiak = 36,5 – 37 ‘C.
Rektum = 35,5 – 37,5 ‘C.
Denyut Jantung : 110 – 160 x/m.
Respirasi : 40 – 60 x/m.
• Kulit.
Kelihatan lembut, halus, hampir transparan, elastis, bermukan merah, vernik caseosa dan lanuno sedikit.
• Kepala.
Kepala fleksi ke dada, tengkorak bertingkat, lembut, fontanella mayor 3 – 6 cm, fontanella minor 1 – 2 cm.
• Leher.
Pendek dan lurus, bayi yang tiarap dapat menahan leher, dengan memutar kepala dengan satu sisi lainnya, bayi yang dalam posisi duduk memperlihatkan kemampuan sementara waktu untuk menegakkan kepala. Lingkar kepala OB = 35 cm, OS = 34 cm, OK = 32 cm.
• Mata.
Pupil berbentuk bulat, respon terhadap cahaya langsung bereaksi.
• Telinga.
Respon terhadap suara nyaring dengan terkejut, membran timpani terlihat suram.
• Hidung, tenggorokan, dan mulut.
Bayi bernafas dengan hidung, dapat bersin dan menangis dengan kuat, lidah terletak digaris tengah mulut, palatum lengkap, refleks isap baik.
• Dada dan paru.
Lingkar dada 30,5 – 33 cm, diameter anterior posterior dan lateral adalah sama, ujung xipoie anterior menonjol pada puncak dari sudut iga, pernafasan perut 40 – 60 x/m. sebentar lambat dangkal atau dalam dan cepat dengan periode apneu 6 – 15 detik, suara nafas jelas, nyaring, bronchovesikuler dan hipersonan, terkadang payudara mengeluarkan sekret.
• Punggung dan ekstrimitas.
Tangan dan kaki mempunyai ukuran, bentuk dan letak yang simetris, tubuh fleksi dan kedua tangan menggenggam, tulang belakang lurus saat berbaring dan menapak pada posisi berbaring telungkup “seperti huruf C” punggung stabil dan tidak terjadi dislokasi, tonus otot baik terutama ketahanan terhadap posisi fleksi yang berlawanan dan rentang penuh sendi utama.
• Jantung.
Mengikuti kecendrungan pernafasan, denyut jantung 110 – 160 x/m, bunyi jantung jelas dan teratur, frekuensi tidak teratur, PMI mungkin terlihat dari interkosta ke 4 kiri dan garis midklavikula, S1 lebih nyaring, S2 pada puncak dan S2 lebih nyaring dari S1 di daerah pulmonal.
• Perut.
Lunak dengan bentuk silinder, menonjol, pada permukaan perut terlihat permukaan vena, ujung umbilikal kering dan agak gelap, liver teraba kenyal, ujung tajam / halus, 1 – 2 cm dibawah kosta iga kanan, ujung lien sepanjang pinggir dari sudut kuadran kiri atas, ginjal bisa dipalpasi dalam dengan menekan sekitar 1 – 2 cm diatas umbilikal.
• Genetalia wanita dan pria.
Labia mayora menutup labia minora, klitoris sudah agak tetutup. Pada pria glans plenis ditutupi oleh kulit dimana terdapat saluran uretra, tertis sudah dalam skrotum, urin terlihat jernih.
• Rektum.
Anus ada, mekonium ada, refleks anus jelas.
2.3 Reflek – Reflek Fisiologis
• Mata
a. Berkedip atau reflek corneal
Bayi berkedip pada pemunculan sinar terang yang tiba – tiba atau pada pandel atau obyek kearah kornea, harus menetapkan sepanjang hidup, jika tidak ada maka menunjukkan adanya kerusakan pada saraf cranial.
b. Pupil
Pupil kontriksi bila sinar terang diarahkan padanya, reflek ini harus sepanjang hidup.
c. Glabela
Ketukan halus pada glabela (bagian dahi antara 2 alis mata) menyebabkan mata menutup dengan rapat.
• Mulut dan tenggorokan
a. Menghisap
Bayi harus memulai gerakan menghisap kuat pada area sirkumoral sebagai respon terhadap rangsangan, reflek ini harus tetap ada selama masa bayi, bahkan tanpa rangsangan sekalipun, seperti pada saat tidur.
b. Muntah
Stimulasi terhadap faring posterior oleh makanan, hisapan atau masuknya selang harus menyebabkan bayi mengalami reflek muntah, reflek ini harus menetap sepanjang hidup.
c. Rooting
Menyentuh dan menekan dagu sepanjang sisi mulut akan menyebabkan bayi membalikkan kepala kearah sisi tersebut dan mulai menghisap, harus hilang pada usia kira – kira 3 -4 bulan
d. Menguap
Respon spontan terhadap panurunan oksigen dengan maningkatkan jumlah udara inspirasi, harus menetap sepanjang hidup
e. Ekstrusi
Bila lidah disentuh atau ditekan bayi merespon dengan mendorongnya keluar harus menghilang pada usia 4 bulan
f. Batuk
Iritasi membrane mukosa laring menyebabkan batuk, reflek ini harus terus ada sepanjang hidup, biasanya ada setelah hari pertama lahir
• Ekstrimitas
a. Menggenggam
Sentuhan pada telapak tangan atau telapak kaki dekat dasar kaki menyebabkan fleksi tangan dan jari
b. Babinski
Tekanan di telapak kaki bagian luar kearah atas dari tumit dan menyilang bantalan kaki menyebabkan jari kaki hiperektensi dan haluks dorso fleksi
c. Masa tubuh
1. Reflek moro
Kejutan atau perubahan tiba – tiba dalam ekuilibrium yang menyebabkan ekstensi dan abduksi ekstrimitas yang tiba –tiba serta mengisap jari dengan jari telunjuk dan ibu jari membentuk “C” diikuti dengan fleksi dan abduksi ekstrimitas, kaki dapat fleksi dengan lemah.
2. Startle
Suara keras yang tiba – tiba menyebabkan abduksi lengan dengan fleksi siku tangan tetap tergenggam
3. Tonik leher
Jika kepala bayi dimiringkan dengan cepat ke salah sisi, lengan dan kakinya akan berekstensi pada sisi tersebut dan lengan yang berlawanan dan kaki fleksi.
4. Neck – righting
Jika bayi terlentang, kepala dipalingkan ke salah satu sisi, bahu dan batang tubuh membalik kearah tersebut dan diikuti dengan pelvis
5. Inkurvasi batang tubuh (gallant)
Sentuhan pada punggung bayi sepanjang tulang belakang menyebabkan panggul bergerak kea rah sisi yang terstimulasi.
2. 4 Penanganan Segera Bayi Baru Lahir
Menurut JNPK-KR/POGI, APN, (2007) asuhan segera, aman dan bersih untuk bayi baru lahir ialah :
• Pencegahan Infeksi
Cuci tangan dengan seksama sebelum dan setelah bersentuhan dengan bayi
Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum dimandikan
Pastikan semua peralatan dan bahan yang digunakan, terutama klem, gunting, penghisap lendir DeLee dan benang tali pusat telah didesinfeksi tingkat tinggi atau steril.
Pastikan semua pakaian, handuk, selimut dan kain yang digunakan untuk bayi, sudah dalam keadaan bersih. Demikin pula dengan timbangan, pita pengukur, termometer, stetoskop.
• Melakukan penilaian
Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernafas tanpa kesulitan
Apakah bayi bergerak dengan aktif atau lemas
Jika bayi tidak bernapas atau bernapas megap – megap atau lemah maka segera lakukan tindakan resusitasi bayi baru lahir.
• Pencegahan Kehilangan Panas
Mencegah kehilangan panas
Cegah terjadinya kehilangan panas melalui upaya berikut :
Keringkan bayi dengan seksama
Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat
Selimuti bagian kepala bayi
Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya
Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir
Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat
Idealnya bayi baru lahir ditempatkan di tempat tidur yang sama dengan ibunya, untuk menjaga bayi tetap hangat dan mendorong ibu untuk segera memberikan ASI
Praktik memandikan bayi yang dianjurkan adalah :
Tunggu sedikitnya 6 jam setelah lahir sebelum memandikan bayi (lebih lama jika bayi mengalami asfiksia atau hipotermi)
sebelum memandikan bayi, periksa bahwa suhu tubuh stabil (suhu aksila antara 36,5º C – 37º C). (3).
Tunda untuk memandikan bayi yang sedang mengalami masalah pernapasan
Sebelum bayi dimandikan, pastikan ruangan mandinya hangat dan tidak ada tiupan angin.
Memandikan bayi secara cepat dengan air bersih dan hangat
Segera keringkan bayi dengan menggunakan handuk bersih dan kering
Ganti handuk yang basah dengan selimut bersih dan kering, kemudian selimuti tubuh bayi secara longgar. Pastikan bagian kepala bayi diselimuti dengan baik
Bayi dapat diletakkan bersentuhan kulit dengan ibu dan diselimuti dengan baik
ibu dan bayi disatukan di tempat dan anjurkan ibu untuk menyusukan bayinya
• Merawat tali pusat
Setelah plasenta dilahirkan dan kondisi ibu dianggap stabil, ikat atau jepitkan klem plastik tali pusat pada puntung tali pusat.
Celupkan tangan yang masih menggunakan sarung tangan ke dalam larutan klonin 0,5 % untuk membersihkan darah dan sekresi tubuh lainnya.
Bilas tangan dengan air matang atau disinfeksi tingkat tingg
Keringkan tangan (bersarung tangan) tersebut dengan handuk atau kain bersih dan kering.
Ikat ujung tali pusat sekitar 1 cm dari pusat bayi dengan menggunakan benang disinfeksi tingkat tinggi atau klem plastik tali pusat (disinfeksi tingkat tinggi atau steril). Lakukan simpul kunci atau jepitankan secara mantap klem tali pusat tertentu.
Jika menggunakan benang tali pusat, lingkarkan benang sekeliling ujung tali pusat dan dilakukan pengikatan kedua dengan simpul kunci dibagian tali pusat pada sisi yang berlawanan
Lepaskan klem penjepit tali pusat dan letakkan di dalam larutan klonin 0,5%
Selimuti ulang bayi dengan kain bersih dan kering, pastikan bahwa bagian kepala bayi tertutup dengan baik..(Dep. Kes. RI, 2002)
• Mempertahankan suhu tubuh bayi
Pada waktu lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu badannya, dan membutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnya tetap hangat. Bayi baru lahir harus di bungkus hangat. Suhu tubuh bayi merupakan tolok ukur kebutuhan akan tempat tidur yang hangat sampai suhu tubuhnya sudah stabil. Suhu bayi harus dicatat (Prawiroharjo, 2002).
• Pencegahan infeksi
Memberikan vitamin K
Memberikan obat tetes atau salep mata
• Identifikasi bayi
Alat pengenal untuk memudahkan identifikasi bayi perlu di pasang segera pasca persalinan..
Peralatan identifikasi bayi baru lahir harus selalu tersedia di tempat penerimaan pasien, di kamar bersalin dan di ruang rawat bayi
Alat yang digunakan, hendaknya kebal air, dengan tepi yang halus tidak mudah melukai, tidak mudah sobek dan tidak mudah lepas
Pada alat atau gelang identifikasi harus tercantum nama (bayi, nyonya), tanggal lahir, nomor bayi, jenis kelamin, unit, nama lengkap ibu
Di setiap tempat tidur harus diberi tanda dengan mencantumkan nama, tanggal lahir, nomor identifikasi. (Saifudin,, 2002)
BAB III
TINJAUAN KASUS
Pengkajian dilakukan pada :
Tanggal : 14 februari 2012
Pukul : 07.00 WIB
Ruangan : RUMAH BERSALIN UMMI
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR Ny “Z” DI RUMAH BERSALIN UMMI PALEMBANG
3.1. Data Subjektif
3.1.1 Biodata
Nama bayi : Bayi Ny”Z”
Umur : 0 hari
Tanggal bayi lahir : 14 februari 2012
Pukul :06.00 WIB
Jenis kelamin : perempuan
Berat badan : 3800 gram
Panjang badan : 52 cm
Anak ke- : kedua
Identitas orang tua
Nama ibu : Ny. “z”
Umur : 30 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Jln K.H wahid hasyim lr.rawa jaya
Nama ayah : Tn.”A”
Umur : 32 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jln K.H wahid Hasyim lr. Rawa jaya
3.1.2 Riwayat kehamilan
1. ANC : 5x di bidan
2. TT : 2x di bidan
TT1 : trimester 2
TT2 : trimester 3
3.1.3 Riwayat persalinan
Jenis persalinan : Spontan
Di tolong oleh : BidaN
Ketuban pecah : spontan
Pukul : 06.00 WIB
Kala I : 6 jam
Kala II : 30 menit
Kala III : 15 menit
Kalla IV : 2 jam
Penyulit/Komplikasi : tidak ada
Riwayat Persalinan
Terdahulu : tidak ada
3.2 Data Objektif
3.2.1 Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : composmentis
RR : 40 x/menit
Suhu : 36,00C
Nadi :124 x/menit
3.2.2 Pemeriksaan Obstetrik
Kepala : Simetris,Caput (-),cephal haematum (-)
Leher : Pembengkakan vena jugularis posterior (-)
Perut : Datar lemas,bising usus(+)
Dada¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬ : Tidak ada kelainan
Anus : Ada
Ekstremitas : Normal, jari-jari lengkap tidak ada kelainan
Kelainan kongenital : Tidak ada
3.2.3 Penilaian Apgar Score
TANDA 0 1 2 Jumlah
Frekuensi
Jantung
Tidak Ada
< 100
> 100
: 8
: 9
Usaha Nafas
Tidak Ada
Lambat
Menagis kuat
Tonus Otot
Lumpuh
Ekreminitas fleksi sedikit
Gerakan aktif
Refleks
Tidak bereaksi
Gerakan sedikit
Reaksi melawan
Warna
Biru pucat
Tumbuh kemerahn dan kaki biru
Kemerahan
Nilai
8
9
Keterangan :
Penilaian 1 menit sesudah lahir lengkap
Penilaian 5 menit sesudah lahir lengkap
3.2.4 Pemeriksaan Refleks
a. Refleks Hisap : ( + )
b. Refleks Moro : ( + )
c. Refleks Rooting : ( + )
3.2.5 Antropometri
BB : 3800 gram
PB : 52 cm
Lingkar kepala : 33 cm
Lingkar Dada : 30 cm
3.2.6 Eliminasi
Urine : (+), BAK 10 x/hari,warna kuningJernih
Mekonium : (+), warna hitam kecoklatan
3.3 Analisa Data
Diagnosa : Bayi lahir spotan dengan persentase kepala
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan : a. Melakukan pemeriksaan fisik dan vital sign
b. Perawatan tali pusat
c. Berikan injeksi Vit.K
d. Beri salf mata cloramphenikol
e. Jaga kehangatan bayi
f. Identifikasi bayi
g. Rawat gabung
3.5 Planing
1. Lakukan pemeriksaan Fisik dan vital dan sign
Melakukan pemeriksaan fisik dan vital sign
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
RR : 40 x/menit
Suhu : 36,0˚C
Nadi : 124 x/menit.
2. Perawatan tali pusat
Melakukan perawatan tali pusat dengan cara tali pusat yang telah dijepit dengan penjepittali pusat , dibungkus dengan kassa steril yang diberi bethadine.
Tali pusat bersih dan tidak terjadi infeksi pada tali pusat
3. Berikan injeksi vit.k
Memberikan injeksi vit.k sebanyak 0.1 ml pada 1/3 pahakiri bayi secara intra muskuler
Injeksi vit.k telah diberikan
4. Beri salf mata cloramp henikol
Memberikan salf mata cloramphenikol 2% pada kedua mata bayi
Salf mata cloramphenikol telah diberikan
5. Jaga kehangatan bayi
Menjaga kehangatan bayidengan cara memakaikan pakaian bayi lengkap, selanjutnya bayi diletakkan dibawah pemanas ( infant warmer )
Suhu bayi normal 37˚C
6.Identitas bayi
Mengidentifikasi bayi dengan cara memberikan papan nama dan gelang namaberwarna merah muda yang bertuliskan nama ibu bayi
7. Rawat gabung
Rawat gabung dilakukan pada
tanggal : 14 februari 2012,
pukul : 09.00 WIB,
Agar terjadi bounding attachment antara ibu dan bayi.
Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Pada Bayi Ny.Z hari ke-2
Hari ke-Dua
Pengkajian dilakukan pada tanggal 15 februari 2012 di rumah bersalin ummi
a. Data Subjektif : Reflek hisap kuat
Frekuensi 12x/hari
b. Data Objektif : - KU : baik
-Temp :36,5C
- Nadi : 126x/menit
- RR : 46x/menit
- BAK :6x/hari
- BAB :2x/hari
- Anamesa data : diagnose : Bayi sehat Umur satu hari
Kebutuhan : - hygiene sanitasi
- Perawatan tali pusat
- Pemberian ASI
- Pemeriksaaan vital sign
- Rawat gabung
- KIE ASI
- KIE tentang perawatan bayi baru lahir
- Planning
Memandikan bayi
Memandikan bayi pada waktu pagi hari dengan menggunakan air hangat
Bayi sudah dimandikan
Perawatan tali pusat
Melakukan perawatan tali pusat dengan menggunakan kasa steril yang telah diberi bethadine
Tali pusat telah dibalut dan tidak terjadi infeksi tali pusat bayi
Pemeriksaan vital sign
Melakukan pemeriksaan cital sign pada bayi, RR 46x/menit, polse 124x/menit, suhu 36,5C
Vital sign telahdilakukan
Rawat gabung
Melakukan rawat gabung pada ibu dan bayinya diruangan nifas
Rawat gabung telah dilakukan
Pemberian ASI
Memberikan ASI pada bayi apabila bayi menginginkan
Bayi telah diberikan ASI
KIE tentang ASI
Memberikan KIE pada ibu tantang pentingnya ASI sekehendaknya untuk tumbuh kembang bayi
Ibu mengerti dengan penjelasan bidan tentang ASI
Menjelaskan pada ibu tentang keadaan bayi baru lahir
Menjelaskan pada ibu bahwa keadaan bayi baru lahir yang dilirkan dalam keadaan sehat dan normal.
Ibu mengerti dengan penjelasan bidan tentang keadaan bayinya dan merasa tenang
BAB IV
PEMBAHASAN
Menurut M. Sholeh Kosim, (2007) Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 – 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat.
Seorang bayi baru lahir dikatakan normal apabila memiliki ciri-ciri berikut Bayi baru lahir normal memiliki berat badan 2,5 – 4 K, Panjang badan 48 – 52 cm, Lingkar dada 30 – 38 cm, Lingkar kepala 33 – 35 cm, Frekuensi jantung 120 – 160 kali/menit, Pernafasan ± – 60 40 kali/menit, Kulit bayi baru lahir terlihat kemerahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup, Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurn, Kuku agak panjang dan lemas, Genitalia; untuk perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora dan untuk laki-laki testis sudah turun, skrotum sudah ada, Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik, Reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik, Reflek graps atau menggenggam sudah baik, memiliki eliminasi yang baik, mekonium untuk bayi baru lahir akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium berwarna hitam kecoklatan
Adapun pada pengkajian data subjektife yang di lakukan tanggal 14 FEBRUARI 2012 pada pukul 07.00 WIB, didapatkan hasil bayi Ny”Z”, Umur 0 hari,Tanggal bayi lahir 14 februari 2012 ,Pukul 06.00 WIB,Jenis kelamin perempuan, Berat badan 3800 gram, Panjang badan 52 cm, Anak ke- kedua. Sedangkan pada pengkajian data objektif, didapat pemeriksaan fisik :Keadaan Umum baik ,Kesadaran composmentis, RR 40 x/menit, Suhu 36,00C, Nadi 124 x/menit. Dan Pemeriksaan Obstetrik :Kepala Simetris,Caput (-),cephal haematum (-), Leher Pembengkakan vena jugularis posterior (-), Perut Datar lemas,bising usus(+), Dada¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬ Tidak ada kelainan, Anus Ada, Ekstremitas Normal, jari-jari lengkap tidak ada, Kelainan kongenital Tidak ada.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Menurut M. Sholeh Kosim, (2007) Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 – 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat.
Ciri-ciri Bayi Baru Lahir Normal
Seorang bayi baru lahir dikatakan normal apabila memiliki ciri-ciri berikut:
Bayi baru lahir normal memiliki berat badan 2,5 – 4 K
Panjang badan 48 – 52 cm
Lingkar dada 30 – 38 cm
Lingkar kepala 33 – 35 cm
Frekuensi jantung 120 – 160 kali/menit
Pernafasan ± – 60 40 kali/menit
Kulit bayi baru lahir terlihat kemerahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup
Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurn
Kuku agak panjang dan lemas
Genitalia; untuk perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora dan untuk laki-laki testis sudah turun, skrotum sudah ada
Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
Reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik
Reflek graps atau menggenggam sudah baik
memiliki eliminasi yang baik, mekonium untuk bayi baru lahir akan keluar
dalam 24 jam pertama, mekonium berwarna hitam kecoklatan
5.2 Saran
Sebagai mahasiswa kebidanan diharapkan bisa membedakan bayi yang lahir normal dengan bayi yang tidak normal.
Sebagai mahasiswa kebidanan di harapkan dapat memberikan konseling untuk ibu hamil agar dapat mencegah terjadi kelainan-kelainan pada bayi baru lahir
Sebagai mahasiswa diharapkan dapat memberikan asuhan yang baik pada bayi baru lahir
DAFTAR PUSTAKA
1. DepKes RI, 1992 Asuhan Kesehatan Anak dalam Konteks keluarga
2. Saifudin Abdul Bahri. 2002. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal neonatal.YBP_SP.Jakarta
3. JHPIEGO.2003. Panduan pengajar asuhan kebidanan fisiologi bagi dosen diploma III kebidanan. Buku 5 asuhan bayi baru lahir,Pusdiknakes.Jakarta
4. Modul Asuhan Persalinan Normal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar